Record

Perjalanan Karir

Saat kuliah dulu, saya berpikir bahwa karir merupakan proses menaiki anak tangga yang linear. Perjalanan karir yang saya pahami kala itu layaknya proses meniti tangga, mulai dari staff, manager hingga direktur. Nyatanya saya tidak sepenuhnya benar. Ada perspektif lain yang saya temukan di dunia karir, yakni bahwa perjalanan karir bisa juga layaknya sebuah perjalanan di hutan belantara, terkadang naik, turun, harus menetap sementara atau bahkan berpindah jalur.

Pemikiran tersebut ternyata tervalidasi ketika saya melihat sebuah tweet berikut ini:

Saya memulai karir dari dunia bisnis. Perkerjaan pertama saya sebagai growth di sebuah perusahaan distributor bahan kimia dan alat kesehatan. Banyak kesempatan belajar yang diberikan oleh owner perusahaan tersebut kepada saya, mulai dari hal teknis seperti pemasangan tracker dan analytics, mengukur metrik bisnis hingga ide pengembangan channel bisnis baru. Kesempatan belajar tersebut tidak pernah terpikir sebelumnya bagi saya yang seorang lulusan fisika. Pola pikir ini yang tertanam dan membentuk karakter saya dalam dunia profesional hingga saat ini, growth mindset.

Melihat peluang lain untuk berkembang, saya bergabung dengan Grab di divisi performance marketing. Kesempatan belajar banyak hal teknis baru saya dapati di sini, mulai dari kemampuan teknis seperti SQL, visualiasi data, penentuan penggunaan metrik bisnis yang lebih advance, dan pastinya bagaimana bekerjasama dalam organisasi yang lebih besar.

Selanjutnya, pekerjaan-pekerjaan saya mulai mengerucutkan jalan karir sebagai data analyst dengan domain knowledge di bidang digital marketing, sales dan operational. Pekerjaan tersebut bisa dibilang cukup menyenangkan karena saya bisa membantu klien dan tim lainnya untuk mendayagunakan data yang mereka miliki melalui dashboard dan hasil analisis saya. Dengan hasil pekerjaan saya, banyak keputusan bisnis yang bisa dibuat dengan baik. Hingga akhirnya saya merasa kepuasan tersendiri jika setiap pekerjaan saya memberikan nilai tambah bagi kolega dan perusahaan.

Lantas kenapa tidak fokus sebagai data analyst?

Momen refleksi saya terhadap karir terjadi di pertengahan tahun 2023. Selepas terkena pemutusan hak kerja (PHK), saya memberikan ruang untuk lebih mengenal diri saya sekaligus melakukan refleksi terhadap karir, apa yang sudah berhasil dan apa yang ingin saya capai. Setelah mempertimbangkan berbagai opsi yang ada, saya sadari saya senang untuk menjadi enabler bagi orang lain dan tertarik untuk mendalami hal teknis yang dapat langsung diterapkan dalam bisnis. Akhirnya, saya memutuskan untuk melakukan career switch sebagai data engineer.

Beberapa tulisan dan video berikut cukup mempengaruhi saya dalam pengambilan keputusan ini.

Kalau bisa ditarik lebih jauh, saya tertarik untuk belajar lebih sebagai analytics engineer. Namun tentunya hal tersebut bukanlah perjalanan yang bisa dicapai semalam saja, saya memutuskan untuk menguasai dan mendapatkan pengalaman sebagai data engineer terlebih dahulu. Well, wish me luck!